Senin, 30 April 2012

Modul Revised with ADOQuery

Berikut Link Modul yang sudah ditambahkan dengan tutorial ADOQuery
Plus File Transaksi Peminjaman dan Pengembalian
Untuk menggunakan file tersebut, extract ke folder project kemudian pada Delphinya Project-Add To Project atau bisa langsung Shift+F11

Kamis, 05 April 2012

Pengalaman Berpindah Kuadran (Bagian I)


Beberapa tahun lalu saya membaca buku Robert T. Kiyosaki yang berjudul “Retire Young Retire Rich” yang menunjukkan gambar Cashflow Quadrant




Nah.. Berdasarkan pengalaman hidup saya, ada 4 kuadran yang pernah saya jalani, berikut gambarnya:



Ya.. saya pernah menyandang status “Mahasiswa” dan karena merantau jauh dari kota asal saya maka saya pun menjadi “Anak Kost”.

Ada dua periode status kemahasiswaan saya. Periode pertama yaitu periode Jahiliyah ketika masih berkuliah di Universitas Gadjah Mada, dimana saya menjadi mahasiswa yang pasif, kekampus cuma untuk masuk kelas, kemudian langsung pulang untuk main game, ga pernah kenal dengan organisasi, ga pernah kenal dengan mahasiswa di fakultas lain, boro-boro fakultas lain, yang satu prodi aja cuma kenal yang satu angkatan, tugas pun hanya dikumpulkan dengan niat “Dari pada ga ada”, ga bisa unjuk gigi dihadapan dosen, karena mungkin gigi saya agakkuningunyuunyugimanagitchu, ga pernah belajar dikost, kalo ujian pasti nyontek, padahal waktu SMP kalo ada yang nyontek saya laporin ama gurunya haha, maka untuk perkuliahan periode Jahiliyah,hasilnya saya termasuk  Mahasiswa NASAKOM... Nasib Satu Koma. Pada kelanjutannya aktifitas kuliah mulai mengganggu dunia game saya , kuliah saya tinggalkan sementara, tapi ternyata karena ga sanggup kuliah bareng mahasiswa semester bawah karena ga punya temen, maka akhirnya saya pun meninggalkan kuliah secara permanen… Suram banget dah.

Selama kuliah di Yogyakarta saya tinggal dengan menumpang di suatu Kost dengan ibu Kost yang OK banget, kenapa saya bilang OK.. Karena walaupun saya sering telat bayar Kost bahkan pernah nunggak 2 bulan, sang ibu Kost tetap ramah menghadapi saya, bahkan sering menanyakan Kabar Ortu saya.. Pada saat itu saya masih bertanya-tanya, ada apa gerangan Tanya-tanya tentang ortu saya. Sang ibu kost pun sebenarnya sangat memperhatikan asetnya, karena tiap kamar punya kamar mandi, beliau menyewa orang untuk khusus membersihkan kamar mandi tiap 1 bulan sekali.. luar biasa..

Kehidupan di Kost malah semakin membuat saya menjadi anti sosial, tanpa ada fungsi kontrol. Pergi Pagi pulang malam, kadang pergi malam pulang pagi, bahkan kadang 2 kali puasa 2 kali lebaran ga pulang pulang… kalau pun sedang di kost saya hanya mengunci diri di kamar jarang sekali bersosialisasi dengan tetangga kost. Seperti pada umumnya anak kost, saya tidak pernah memperhitungkan pemakaian listrik, air, fasilitas kos, bahkan kadang make dengan sembrono ga peduli karena ngerasa bukan punya saya.

Berbulan-bulan tidak kuliah, hanya maen game, ternyata bukan impian saya yang sebenarnya, saya merasa.. kalo kata James Blunt sih “Hollow”. Dan pada akhirnya setelah melalui pemikiran yang mendalam, renungan dalam gelap malam, dan berjam-jam dalam renungan sambil nangkring dikamar mandi, akhirnya terbersit sebuah pemikiran, “Demi Masa Depan Cemerlang Saya harus segera cebok !!” eh.. “Demi Masa Depan Cemerlang Saya Harus Segera Berubah !!”. Maka dimulailah periode “Keemasan” saya di STMIK Banjarbaru.

Sebelum memutuskan untuk kuliah di STMIK, saya mencoba untuk mendaftar di Universitas Lambung Mangkurat karena pengen masuk Farmasi.. tapi apa boleh buat Ijazah saya dianggap kadaluwarsa, mungkin ijazah saya lupa dikasih Boraks, atau harusnya dilarutin dalam formalin supaya awet, atau mungkin juga ijazah saya dicurigai berasal dari parsel lebaran taun kemaren. Maka saya urungkan niat untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri dan memilih untuk belajar tentang komputer.

Karena menganggap kuliah di Banjarbaru adalah suatu lembaran baru maka saya menganggap perlu memiliki nama panggilan baru, yang biasanya dipanggil “Mirza” di Banjarbaru saya mulai berkenalan dengan nama “Yogi”, meskipun sebagian orang ga rela saya dipanggil Yogi karena ga sesuai dengan tampang saya yang agak boros, saya tetap bertahan.. dengan alasan bahwa bodi saya mirip ama Yogi Bear dan senyum saya seimut Winnie the Pooh maka saya mengklaim bahwa setiap orang harus mengenali saya sebagai “Yogi the Pooh”. Anggaplah Yogi Bear dan Winnie the Pooh menikah secara sah di Belanda kemudian mengangkat saya sebagai anak dengan alasan mempunyai kombinasi kemiripan dari mereka berdua.

(To Be Continued..)

Senin, 02 April 2012